• Bonang Rt.04 Rw.o2
  • 081325694607
INFO
  • Selamat Datang di Website Pemdes Bonang " Desa Wisata Pantai dan Wisata Religi "

Produksi Rumahan Terasi Super "Bapak Mastur" Khas Desa Bonang

23 Juli 2023 samsuri Produk Desa Dibaca 1.964 Kali

Terasi adalah salah satu produk yang dihasilkan dari fermentasi ikan atau udang dengan perlakuan penggaraman tanpa penambahan asam. Setelah proses penggaraman, bahan tersebut dibiarkan beberapa waktu untuk mengalami fermentasi (Sebayang et al., 2019). Saat ini, pembuatan terasi udang rebon merupakan sektor perikanan yang memiliki dampak terbesar dalam penyediaan makanan kaya gizi dari sumber hewani, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Selain menjadi sumber nutrisi, terasi juga digunakan sebagai bumbu masakan yang populer di kalangan pecinta kuliner. 

 

"Bapak Mastur" merupakan salah satu usaha yang memproduksi Terasi di Desa Bonang,Kecamatan Lasem,Kabupaten Rembang. Terasi di Desa Bonang ini merupakan olahan produk terasi yang terkenal sangat enak dan gurih dan sudah dikenal di kalangan masyarakat Desa Bonang dan di daerah Rembang dan sekitarnya. Banyak yang membeli produk olahan terasi ini untuk oleh-oleh dan bahan masakan bagi konsumen-konsumen mereka. Usaha ini berdiri sejak tahun 2013 dan masih berjalan sampai sekarang.

 

Per-harinya terasi ini memproduksi sekitar 3-4 kwintal dengan berat 1 kwintalnya 100kg yang dibuat menjadi sekitar 4 buah terasi. Harga 1 terasinya yaitu Rp.15.000,00 dan 4 terasinya Rp.45.000,00. Mereka biasa mendistribusikan terasinya ke pasar-pasar di daerah Lasem dan Kabupaten Rembang. Mereka juga mendistribusikan ke daerah seperti Surabaya, Solo, Semarang, dan masih banyak lagi. Meskipun distribusi mereka jauh dan ada beberapa yang menjadikannya sebagai oleh-oleh, tetapi jika dibawa di perjalanan jauh terasi ini tidak terlalu menimbulkan bau yang sedap dan tentunya sangat aman dibawa di perjalanan jauh.

 

Pekerja dari usaha ini mayoritas beralamat di Desa Sriombo dan mayoritas perempuan. Mereka bekerja dari mulai pukul 7.30 pagi hingga pukul 16.00 sore. Mereka biasanya tidak memakai transport atau kendaraan umum untuk bekerja dan hanya berjalan kaki. 

 

 

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
CAPTCHA Image
Isikan kode di gambar